Tampilkan postingan dengan label Artikel Tanaman Pertanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Tanaman Pertanian. Tampilkan semua postingan
CARA MEMBUDIDAYAKAN KACANG PANJANG

CARA MEMBUDIDAYAKAN KACANG PANJANG

Melengkapi postingan sebelumnya tentang pertanian khususnya Tanaman Kacang yaitu :

 maka artikel selanjutnya adalah :

 CARA MEMBUDIDAYAKAN KACANG PANJANG

 
Kacang panjang popluler di Indonesia dan dikonsumsi sebagai komponen sayuran. Kacang panjang merupakan sumber nutrisi yang baik sebab kandungan senyawa aktifnya cukup kompleks. Permintaan pasar terhadap kacang panjang cukup stabil, karena itu wajar jika banyak petani yang menanam kacang panjang sebagai penopang ekonomi mereka. Pada dasarnya budidaya tanaman kacang panjang cukup mudah. Sama seperti tanaman pertanian lainnya, faktor seperti medium tumbuh, bibit, perawatan dan masa panen merupakan fokus utama dalam budidaya kacang panjang. Jika Anda tertarik dengan peluang usaha ini, sebelum memulai, cermatilah langkah budidaya kacang panjang seperti yang diurai pada paragraf berikutnya.

Sayarat Tumbuh Kacang Panjang

Sebelum memulai usaha pertanian kacang panjang, petani harus memahami syarat tumbuh tanaman yang satu ini. Kacang panjang, sama seperti tanaman lainnya, menyukai tanah yang lempung dan berpasir (latosol) serta tentu subur gembur banyak mengandung humus. Sementara itu kelembaban yang paling sempurna untuk kacang panjang adalah pH 5,5 hingga 6,5. Adapun iklim pendukung terbaik adalah antara 20 derajat celsius sampai 30 derajat celsius. Curah hujan juga memegang peranan yang baik. Untuk pertanian kacang panjang, curah hujan terbaik antara 600 hingga 1.500 mm per tahunnya. Terakhir adalah ketinggian medium tanam sebaiknya kurang dari 800 meter di atas permukaan laut.

Pembibitan, Penanaman Dan Pemeliharaan

Setelah memahami syarat tumbuh dari kacang panjang, petani sudah bisa memulai budidaya kacang panjang. Langkah pertama yang diperhatikan tentu soal ketersediaan bibit. Pemilihan bibit sangat penting sebab akan mempengaruhi kualitas panen petani. Adapun kriteria bibit layak tanam adalah:
  • Penampilannya bernas atau kusam
  • Daya kecambahnya cenderung tinggi sekitar 85%
  • Tidak memiliki cacat atau rusak
  • Sehat, tidak memiliki wabah aham maupun penyakit
Setelah bibit tersedia, petani bisa tidak lagi harus menyemaikan bibit kacang panjang terlebih dahulu. Bisa langsung ditanam pada lubang tanam yang sebelumnya telah disiapkan di medium tanah. Adapun langkah-langkah penyiapan medium tanam sebagai berikut:

  • Bersihkan lahan dari gulma seperti rumput liar. Kemudian gemburkan tanah dengan cara dicangkul dan dibajak.
  • Selanjutnya, siapkan bedengan dengan ukuran lebar kurang lebih 60 sampai 80 cm. Sementara itu jakar antara bedengan yang satu dengan yang lainnya adalah 30 cm. Adapun tinggi bedengan sebaiknya 30 cm dan panjang bedengan tergantung pada luas lahan yang petani miliki.
  • Apabila dirasa pH tanah lahan kurang baik, petani bisa melakukan langkah pengapuran pada lahan yakni dengan mencampurkan dolomit sebanyak 1 sampai 2 ton per hektar tanah dengan lahan secara merata pada kedalaman 30 cm.
  • Selain itu, untuk menambah kesuburan lahan tanam, aplikasikanlah pupuk di bedengan. Langkah ini tidak mutlak jika dirasa tanah cukup subur.
  • Setelah bedengan siap, buatlah lubang tanam dengan ukuran 20x50 xm, 40x60 cm dan 30x40 cm (ukuran untuk kacang tanah tipe merambat). Sementara untuk kacang tanah tipe tegak, ukuran lubang tanamnya adalah 20x40 cm dan 30x60 cm.
  • Setelah lubang tanam siap, bibit kacang panjang siap untuk ditanam. Periode penanaman terbaik adalah di awal musim kemarau atau awal musim penghujan. Namun jika tanah dalam kondisi memadai, bisa saja proses tanam dimulai kapanpun. Cara menanam kacang panjang adalah dengan memasukkan benih ke dalam lubang tanah. Per lubang bisa diisi dengan 2 biji bibit. Setelah dimasukkan, tutup kembali lubang dengan tanah.



Setelah proses penanaman, langkah selanjutnya adalah proses pemeliharaan. Setelah 3 atau 4 hari dari masa penanaman, perlu dilakukan proses penyulaman. Yakni meneliti satu per satu lubang tanam dan mengganti bibit yang tidak tumbuh dengan bibit baru. Langkah pemeliharaan selanjutnya adalah penyiangan. Saat tanaman kacang hijau sudah berumur 2 atau 3 minggu, petani bisa menyiangi rumput di kebun. Sebaiknya dengan cara manual yakni dengan mencabut rumbut seperti biasa. Langkah selanjutnya adalah pemangkasan atau perempelan. Langkah ini mencakup pemotongan tanaman kacang panjang yang dianggap terlalu rimbun. Pemangkasan bisa dilakukan pada bagian daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun berpotensi menghambat tumbuhnya bunga dan hal ini jika tidak diantisipasi akan mempengaruhi jumlah panen Anda.

Dalam budidaya kacang panjang, langkah pemupukan juga memegang peranan yang sangat penting. Sebagian petani yang memang fokus pada pertanian organik biasanya akan memakai pupuk kompos. Tetapi tak sedikit pula petani yang menggunakan pupuk an-organik. Adapun dosis pemupukan makro adalah :

  • Pemupukan dasar meliputi : 50 kg urea dan 75 kg Sp-36 serta 25 kg KCI.
  • Pemupukan tanaman yang berumur 45 hari : 50 kg Urea dan 25 kg Sp-36 serta 75 kg KCI.
Proses pemeliharaan selanjutnya adalah pengairan. Proses ini dilakukan pada fase awal pertumbuhan benih kacang hijau hingga tanaman muda. langkah penyiraman dilakukan rutin setiap hari. Namun bisa dikurangi tergantung pada musim. Hal lain yang tak kalah penting adalah pengelolaan hama dan juga penyakit. Budidaya kacang panjang rentan terusik dengan kehadiran hama dan penyakit seperti lalat kacang, ulat grayak, peggerek biji, ulat bunga, penyakit antraknose, mozaik, dan penyakit sapu. Masing-masing hambatan ini bisa ditanggulangi berdasarkan gejala yang terlihat.

Setelah semua proses dilalui, petani tinggal menunggu masa panen yang merupakan titik puncak dalam budidaya kacang panjang. Adapun ciri kacang panjang yang siap panen adalah kacang panjang yang mudah dipatahkan dan biji-biji di dalam polongnya tidak menonjol. Sementara itu, waktu panen terbaik adalah pagi dan sore hari di umur tanaman antara 3,5 sampai 4 bulan. Cara memanen kacang panjang cukup mudah, cukup memotong ujung tangkai buah/kacang panjang dengan pisau. Setelah dipanen, kacang panjang dikumpulkan dan disortir. Simpan di tempat teduh, tidak lembab dan tidak pula terkenal sinar matahari secara langsung. Ada baiknya kacang panjang langsung dijual di pasaran.
CARA MENANAM LENGKENG DALAM POT

CARA MENANAM LENGKENG DALAM POT


Namun kini lengkeng adalah tanaman yang sangat mudah sekali dibuahkan bahkan didalam pot sekalipun asal kita mengetahui jenis lengkeng yang memiliki karakteristik ganjah alias gampang berbuah. Berikut saya sajikan beberapa tips untuk membuahkan lengkeng dalam pot.


Bila kita ingin membuat tabulmpot (Tanaman Buah Dalam Pot) sebaiknya memperhatikan bibit yang akan kita tanam. Ada beberapa jenis lengkeng dataran rendah yang recomended untuk dijadikan tabulampot.

  • Lengkeng pingpong.
Lengkeng pingpong merupakan lengkeng yang sangat ganjah (mudah berbuah dan adaptif) karakteristik dari lengleng pingpong adalah memiliki daun yang oppal dan menggulung kebawah. Percabangannya dengan karakteristik ngelacir. Lengkeng pingpong memiliki buah sesuai namanya hampir sebesar bola pingpong, rasanyan manis dan agak becek dengan biji yang agak besar pula.

  • Lengkeng diamond River.
Lengkeng diamond river juga meupakan lengkeng yang mudah berbuah, daunnya panjang sekitar 10-15Cm. Percabangan yang memiliki karakteristik “menghabiskan tempat”, karena lengkeng diamond river mudah sekali bercabang, namun kurang kuat alias regas. Diamond river memiliki karakteristik buah yang wangi, becek, berair dengan biji relatif kecil bila dibandingkan dengan lengkeng pingpong

  • Dan masih banyak lagi jenis jenis lain yang tidak bisa saya jelaskan satu persatu seperti 
    • Lengkeng aroma durian daun kasar
    • Lengkeng aroma durian daun halus
    • Lengkeng aroma durian pupus merah
    • Lengkeng puangrai
    • Lengkeng kristalin
Bila anda sudah mendapatkan bibit-bibit lengkeng diatas pastikan apakah lengkeng anda berasal dari biji atau hasil okulasi (untuk lebih jels mengenai bibit asal biji, sambung susu , cangkok dan sambuns pucuk insya alloh saya tulis pada post berikutnya)

Pot untuk tabulampot bisa berasal dari Drum, Plastik atau Semen cor. Semakin tinggi bibit yang anda peroleh saya rekomendasikan untuk menggunakan pot yang mimiliki tinggi dan diameter yang lebih besar. Contoh : untuk lengkeng yang memilii tinggi 30-40cm anda bisa gunakan pot yang memiliki diameter 40-50cm. Bila bibit lebih tinggi dari itu, anda bisa gunakan pot yang memiliki diameter lebih besar dari itu.

Media tanam yang baik adalah campuran tanah, pasir,skam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:2. Pupuk kandang yang digunakan sebaiknya meggunakan taikam/taidom (tai kambing dan Domba), yang mengandung fosfor lebih banyak. Pastikan anda gunakan sterofoam atau pecahan genting di dasar pot setinggi 4-5 cm untuk menghindari media yang basah.


Penyiraman yang baik dianjurkan 2 hari sekali sebanyak 1- 2 gayung saja, karena media yang terbatas. Bil berlebihan ini isa mengakibatkan akar terendam, busu, bercacing. Efeknya tanaman lengkeng bisa MATI.

Pemupukan sebaiknya dilakukan berkala 1 bulan sekali. Bulan pertama gunakan taikam or taodom, dan bulan berikutnya gunakan pupuk NPK 16:16:16.

Pemangkasan diperlukan untuk memperindah tajuk. Rumus pemangkasan yang baik seharusnya menggunakan pola 1:3:9. Dengan banyaknya cabang maka tempat calon bakal bunga akan banyak pula.

Agar lengkeng cepat berbuah sebaiknya disimpan pada tempat yang memiliki pencahayaan 6-7 per hari.

KHASIAT BUAH KELENGKENG

KHASIAT BUAH KELENGKENG


Buah Kelengkeng memiliki nama Latin Dimocarpus logan dan kadang akrab di panggil dengan nama Lengkeng, kadang buah ini di kenal juga dengan buah Mata Kucing, Buah lengkeng berbentuk bulat dengan ukuran kurang lebih sebesar kelereng. Kulit buah berwarna cokelat muda sampai kehitaman dengan permukaan agak berbintil-bintil, dengan daging buah yang berwarna putih bening dan berair. 

Manfaat Buah Kelengkeng Buat Kesehatan
  • Hilang nafsu makan, limpah lemah dan diare
  • Makanlah 60 gram buah lengkeng segar, lakukan dua kali sehari pada pagi dan malam.

Luka bakar
  • Ambil sedikit kulit atau cangkang lengkeng, bakar sampai menjadi arang. Tumbuk halus dan campurkan dengan minyak tung (Aleuritis fordii). Bubuhkan pada bagian yg terbakar.

Luka luar yang tak kunjung sembuh
  • Ambil sedikit kulit atau cangkang lengkeng, bakar sampai menjadi arang. Tumbuk halus dan campurkan dengan minyak zaitun. Oleskan di daerah yang luka.

Jari kaki gatal dan bernanah
  • Ambil beberapa biji lengkeng, panggang di atas api. Tumbuk sampai halus, sebarkan di bagian yang sakit.

Amnesia, Penurunan Mental, Kecemasan (anxiety)
  • “Tonik lengkeng” (gui yan gao): 500 gram buah lengkeng segar dan 500 gram gula pasir, didihkan dalam airhingga menjadi kental. Diminum tiap hari satu sendok.

Badan lemah atau memperbaiki barat badan setelah sakit
  • Konsumsi 250 gram buah lengkeng segar setiap hari.

Lemah dan kurang tenaga saat hamil
  • Minumlah setiap hari satu sendok “tonik lengkeng” pada pagi dan malam hari.
CARA PERAWATAN KELENGKENG AROMA DURIAN

CARA PERAWATAN KELENGKENG AROMA DURIAN


Kelengkeng aroma durian mempunyai ciri daun yang cekung, hijau tua dan kaku hampir mirip dengan kelengkeng satu jari. Daun yang masih muda mempunyai warna hijau semu agak kemerahan, mempunyai tajuk kokoh, berdaging tebal, berbiji kecil, textur yang kering, memiliki kulit putih kecoklatan, serta memiliki aroma buah yang khas seperti aroma durian. karena aroma yang khas inilah mengapa kelengkeng ini dinamai kelengkeng aroma durian.

Kelengkeng ini mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki oleh kelengkeng lain. Kelengkeng aroma durian mudah beradaptasi dengan lingkungan dan lebih mudah berbuah dari pada jenis kelengkeng lain. Untuk masa berbuah kelengkeng aroma durian ini tidak jauh beda dengan kelengkeng unggul lainnya, yaitu secara vegetatif 8-12 bulan.


Cara perawatannya tidak jauh berbeda dengan kelengkeng pada umumnya, seperti pimpong, diamong, itoh dan sebagainya.

Perawatan Yang pertama 
yaitu disiram dengan air setiap 2 kali sehari pagi hari dan sore hari. Bila kondisi tanah tanaman masih terlihat basah, maka cukup satu kali penyiraman saja cukup pada waktu pagi hari.

Perawatan  yang Kedua adalah pemupukan. 
Tanaman kelengkeng tidak berbuah bisa jadi karena tidak subur. Kondisi itu bisa disebabkan oleh kurangnya asupan gizi untuk tanaman misal pupuk. Maka dari itu, berilah pupuk dengan cara sebagai beriku. Pupuk ditaburkan melingkar sesuai dengan tajuk tanaman. Namun, jika tajuk tanaman sudah tumbuh melebihi diameter pot, pupuk ditaburkan sekitar satu jengkal dari pangkal tanaman. Setelah itu tanaman disiram.
CARA LENGKAP UNTUK MENANAM TERONG

CARA LENGKAP UNTUK MENANAM TERONG


MANFAAT & KEGUNAAN TERUNG
Teruog memiliki serat daging yang halus dan lembut sehingga rasanya enak saat dikonsumsi sbg bahan makanan. Terung memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Dalam tiap 100 gram terung segar terdapat kandungan zat sebagai berikut : 24 kal kalori, 1,1g protein, 0,2g lemak, 5,5g Krbohidrat, 15,0mg kalsium, 37,0mg fosfor, 0,4mg besi, 4,0SI Vitamin A, 5mg Vitamin C, 0,04 vitamin B1, 92,7g air.

SEKILAS BUDIDAYA TERONG
Terong sangat mudah dibudidayakan dan tidak perlu penanganan yang rumit. Terong dapat hidup didataran rendah dan tinggi dengan ketinggian 1-1.200 dpl dan suhu optimum 18 – 25 derajat Celcius. Untuk pembentukan warna buah , terong memerlukan pencahayaan yang cukup. Terung tumbuh dengan baik di tanah lempung berpasir dan mengandung abu vulkanis dengan PH 5-6. Waktu penanaman terung yang tepat adalah pada awal musim kemarau.

Terong banyak macamnya antara lain terung gelatik yang sering disebut terong lalap, terung kopek dengan ciri buahnya yang panjang, terong craigi yang buahnya berbentuk bulat panjang ujung meruncing , terong jepang dengan buah bulat dan panjang silindris, terung medan yang buahnya bulat panjang dan berukuran mini, terung bogor yang bentuknya bulat besar berwarna keputih-putihan.

Terong pada umumnya diperbanyak dengan biji. Untuk memperoleh biji terong yang betul-betul berkualitas dapat diperoleh dengan membeli ditoko pertanian. Setiap satu hektar dibutuhkan 150 s/d 500 gram biji atau tergantung luasan lahan yang akan dipakai. Sebelum ditanam biji terung disemaikan terlebih dahulu di- bedengan semai.

Agar diperoleh tanah yang baik untuk pertumbuhan terung, perlu dilakukan langkah-langkah dalam pengolahan tanah yaitu penggemburan, pembuatan bedengan, pengapuran dan pemberian pupuk dasar. Setelah penanaman maka perlu dilakukan pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan meliputi pengairan, penyulaman, pembumbunan, penyiangan, pemupukan serta pemberantasan penyakit.

Terong pada masa pertumbuhannya tidak terlepas dari hama dan penyakit. Hama yang menyerang tanaman terung antara lain belalang, kutu daun, kutu trip, kumbang totol hitam, lalat buah, lembing hijau, penggerek batang, tungau kuning, tungau merah, ulat jengkal dan ulat tanduk. Sedangkan penyakit yang menyerang terung adalah bakteri dan virus. Cara pencegahan hama dan penyakit dengan disemprot bahan kimia.

Terung rata-rata dapat dipanen pada umur 3,5 bulan sejak tanam. Bila dirawat dengan baik tanaman dapat berproduksi hingga umur 5-6 bulan. Panen yang baik dilakukan sore atau pagi hari terutama saat musim kemarau. Waktu seperti itu merupakan saat yang tepat karena buah sedang bagus-bagusnya sehingga bisa diperoleh terung berkualitas.

SYARAT TUMBUH

  • Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi
  • Suhu udara 22 – 30o C
  • Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase baik dan pH antara 6,8-7,3
  • Sinar matahari harus cukup
  • Cocok ditanam musim kemarau

PERSEMAIAN TERONG
Budidaya terong secara intensif dimulai dari persiapan media semai. Benih terong yang akan ditanam harus berasal dari benih hibrida sehingga hasil yang dicapai nanti lebih optimal. Disaat kita melakukan pemeraman benih terong dengan kertas basah maupun handuk lembab selama 24 jam, kita mempersiapkan media semai yang terdiri dari campuran tanah dan pukan (pupuk kandang) dengan perban-dingan 2 : 1. Penggunaan pestisida bahan aktif metalaksil (Saromyl 35 SD) sebagai pencegah jamur dapat menghindarkan bibit dari penyakit dumping off . Hasil campuran media tersebut dimasukkan ke dalam polybag dengan tinggi ± 8 cm dan diameter 5 cm.

PEMBIBITAN TERONG
  • Rendamlah benih dalam air hangat kuku selama 10 -15 menit
  • Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam hingga nampak mulai berkecambah
  • Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15 cm
  • Siapkan campuran tanah dan pupuk kandang halus, kemudian masukkan benih satu persatu ke polibag yang telah berisi campuran tanah dan pupuk kandang halus.
  • Tutup benih tersebut dengan tanah tipis
  • Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang/ penutup lainnya
  • Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya
  • Siram persemaian pagi dan sore hari ( perhatikan kelembabannya )
  • Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan jika di perlukan semprot dengan pestisida
  • Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindahtanamkan

PERSIAPAN LAHAN UNTUK MENANAM TERONG
  • Setelah 24 jam benih tersebut melalui proses pemeraman yang dicirikan dengan munculnya radikula (calon akar), maka benih tadi siap dipindahkan ke media semai menggunakan pinset dengan posisi radikula dibawah. Selama benih di persemaian , kita dapat melakukan persiapan tanam dengan mengolah tanah. Persiapan lahan diawali dengan pembajakan sekali agar lapisan tanah yang ada di atas berada di bawah dan sebaliknya. Selanjutnya lahan diairi dengan cara di-leb/digenangi secara merata. Penggenangan sebaiknya dilakukan 3-5 jam dan selanjutnya dilakukan pembajakan kedua kalinya agar pembuatan bedengan lebih mudah.
  • Untuk mencapai hasil maksimal, maka untuk pupuk dasar sebaiknya diberikan pupuk kandang sebanyak 15 kg/ 10 m2, dolomit 10-15 kg/ 10 m2, (khusus untuk tanah basah/tergenang/bersifat asam). Setelah pupuk kandang ditaburkan merata, maka ditambahkan pupuk urea dengan dosis 2,5 kg/10 tanaman, SP-36 3 kg/10 tanaman dan KCl 1,5 kg/10 tanaman. Jika kita menggunakan NPK maka pemberian dapat dilakukan dengan dosis 3 kg/10 tanaman. Setelah tanah dicampur dengan pupuk maka barulah dibentuk bedengan – bedengan membentuk single row (satu baris satu tanaman) dengan jarak antar tanaman 75 cm untuk selanjutnya dipasang mulsa hitam perak.
PENANAMAN



Benih yang telah disemai selama 25 hari setelah semai (HSS) dapat ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan. Ciri dari bibit tanaman terong yang siap tanam adalah munculnya atau keluar 3 lembar helai daun sempurna atau mencapai tinggi ± 7,5 cm. Sebaiknya penanaman dilakukan pada sore hari setelah dilakukan penggenangan untuk mempermudah pemindahan dan masa adaptasi pertumbuhan awal.

Sistem tanam yang digunakan untuk terong adalah sistem single row, dengan jarak antara tanaman 75 cm. Bibit yang siap tanam dimasukkan kedalam lubang tanam yang ditugal sedalam 10-15 cm kemudian ditekan ke bawah sambil ditimbun dengan tanah yang berada di sekitar lubang mulsa sebatas leher akar (pangkal batang). Untuk menjaga dari serangan hama dapat diberikan insektisida bahan aktif carbofuran.
  • Waktu tanam yang baik musim kering, dan air tersedia
  • Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
  • Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan
  • Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)

PENGAIRAN
Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb/ direndam beberapa jam atau disiram dengan gembor. Jika di leb / direndam biasanya 3-4 hari tanah tetap basah, tetapi hal ini tergantung pada struktur dan tekstur tanahnya, jika tanahnya banyak mengandung pasir maka tanah akan cepat kering.

PENYULAMAN


  • Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit
  • Penyulaman maksimal umur 15 hari
PEMASANGAN AJIR (TURUS)
  • Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran
  • Turus terbuat dari bilah bambu/ kayu dll setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm
  • Tancapkan secara individu dekat batang
  • Ikat batang atau cabang terong pada turus
PENYIANGAN
  • Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut
  • Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam



PEMELIHARAAN TANAMAN TERONG
Pemeliharaan tanaman terong tidak berbeda dari tanaman lainnya, yaitu membutuhkan suplai air dan unsur hara yang cukup sehingga penyiraman yang teratur, maupun pemupukan susulan sangat perlu dilakukan.

Penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari selama seminggu pertama setelah tanam.

Sedangkan pupuk susulan diberikan pada tanaman umur 21 hst antara lain ZA dosis 2.5 – 3 gram/tanaman, SP-36 2.5 – 3 gram/tanaman, KCl sebanyak 1-1.5 gram/tanaman. Pupuk diberikan dipinggir tanaman dengan jarak 10 cm dari pangkal batang. Pupuk susulan kedua dilakukan pada umur 50 HST dengan pupuk NPK Grand S-15 dengan dosis 8-10 gram per tanaman. Pemupukan ke – IV yang terakhir yaitu NPK Grand-S 15 pada saat panen yang kedua dilakukan dengan dosis sebanyak 10 gram.

Disamping penyiraman dan pemupukan, pencegahan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan menyemprotkan pestisida sesuai dengan ham atau penyakit yang menyerang . Sedangkan konsentrasinya disesuaikan dengan anjuran dan interval penyemprotan sisesuaikan dengan intensitas serangan dan kondisi lingkungan.

PEMANGKASAN ( PEREMPELAN )
Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT TERONG


H A M A

  • Kumbang Daun (Epilachna spp.)
Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah
,Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja. Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, jika jika diperlukan lakukan penyemprotan dengan Insektisida adapun merek bermacam-macam dapat di tanyakan ke toko pertanian terdekat.
  • Kutu Daun (Aphis spp.)
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun masih muda, akibatnya daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung
  • Aphis spp sebagai vektor atau perantara virus
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, jika populasi Aphis banyak dapat di gunakan Insektisida dengan tipe ” Racun Contak ” , tetapi disarankan menggunakan Insektisida dengan tipe ” Racun Sistemik ” Jika ingin lebih aman gunakan Insektisida botani ‘ misalnya menggungkan Ekstrak Bawang putih, Aroma bawang putih tidak disukai oleh Aphis, tetapi penyemprotan ke-2 dst tidak terlalu berpengaruh terhadap Aphis.
  • Tungau ( Tetranynichus spp.)
Serangan hebat musim kemarau. Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah.Cara pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun, disarankan menggunakan Insektisida dengan tipe ” Racun Sistemik “
  • Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)
Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari. Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan roboh, pada siang hari ulat bersembunyi, sehingga sangat sulit menemukan ulat Agritus ipsilon pada siang hari.
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat, Lakukan penyemprotan dengan insektisida pada sore ( 17.00 ) atau pagi kurang dari 05.00, gunakan insektisida dengan tipe ” Racun perut “, jika menggukanan racun kontak semprot pada malam hari ketika ulat mulai muncul, tetapi perlu di pertimbangkan penyemprotan pada malam hari akan terkendala oleh penerangan.
  • Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)
Bersifat polifag. Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, mengumpulkan ulat, jika perlu gunakan Insektisida
  • Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah.
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun.
    PENYAKIT
      Layu Bakteri
      Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum. Bisa hidup lama dalam tanah
      Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi
      Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak, Sebenarnya serangan Layu bakteri bersifat lokal, seperti pembuluh Xylem / pembuluh angkut, tetapi karena menyerangya pada akar atau leher akar sehingga pasokan air dan hara tanaman dari tanah ke daun terhambat sehingga gejala yang muncul adalah kelayuan yang bersifat sistemik.Pengendaliannya : Atur jarak tanam, sehingga kelembaban tidak terlalu lembab. Lakukan pergiliran tanaman, jangan menanam tanaman yang berjenis Solanaceae seperti tomat, tembakau dll karena akan memperparah serangan. Gunakan Bakterisida

      Busuk Buah
      Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.
      Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
      Pengendalian : gunakan Fungisida
      Bercak DaunPenyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea
      Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.
      AntraknosePenyebab : jamur Gloesporium melongena
      Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam
      Busuk Leher akarPenyebab ; Sclerotium rolfsii
      Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat
      Rebah SemaiPenyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp. Gejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati
      Cara pengendalian Penyakit: Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut
    PANEN

    Panen pertama terong dapat dilakukan saat tanaman berumur 30 hst atau sekitar 15 – 18 hst setelah munculnya bunga. Kriteria panen buah terong layak panen adalah daging belum keras, warna buah mengkilat, ukuran tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil. Sedangkan untuk terong jenis bulat kecil panen buah dapat dilakukan pada umur 10-15 hari setelah muncul bunga dengan ciri : buah kelihatan segar, warnanya cerah bagi terong tipe hijau dan belum berwarna kecoklatan bagi terong berwarna ungu, bila dipotong belum tampak biji yang berwarna kuning keemasan dan warna daging masih putih bersih.

    Pemanenan dapat dilakukan seminggu dua kali sehingga total dalam satu musim dapat dilakukan 8 kali panen dengan potensi jumlah buah per tanaman bisa mencapai 21 buah. Setelah pemanenan yang ke delapan biasanya produksi mulai menurun baik kwalitas maupun kwantitasnya.