Tampilkan postingan dengan label Teknik Budidaya Lele Sangkuriang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknik Budidaya Lele Sangkuriang. Tampilkan semua postingan
Tips pemberian Pakan Lele

Tips pemberian Pakan Lele

Tips pemberian Pakan Lele
Banyaknya keluhan dari para pengusaha ternak atau budidaya lele tentang penyakit yang menjangkit lele peliharaan mereka sebagian besar diakibatkan dari kurang atau mungkin sama sekali belum mengetahui tentang tata cara pemberian pakan lele yang baik dan benar, adapun tata cara pemberian pakan lele dapat dibagi menjadi :

1. Waktu Pemberian Pakan Lele
2. Persiapan Pemberian Pakan lele
3. Cara Memberikan Pakan Lele

Tata cara pemberian pakan lele pada segmen pembenihan dan pembesaran tidak terlalu banyak perbedaan, perbedaan paling mendasar hanya pada pakan alami dan pakan tambahan. Pada segmen pembenihan ada pemberian pakan alami berupa cacing sutera pada saat larva berumur lima hari, sementara pada segmen pembesaran jarang sekali ada pembudidaya yang meberikan cacing sutera, sementara pada segmen pembesaran, pemberian pakan tambahan berupa ayam tiren, ikan runcah dan lainnya. Kita akan coba menjelaskan satu persatu dari ketiga bagian tata cara pemberian pakan lele.

1. Waktu Pemberian Pakan Lele
Dalam tata cara pemberian pakan lele, mengetahui waktu pemberian pakan merupakan hal yang sangat penting, selain harus mengatur waktu pemberian pakan lele sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, baik yang menggunakan tiga kali sehari atau lima sampai dengan enam kali sehari (Setiap 3 jam). Yang sangat penting dan harus diperhatikan adalah pemberian pakan lele tidak boleh dimulai terlalu pagi, atau lebih jelasnya, jangan memberikan pakan pada lele sebelum jam sembilan pagi. Kenapa demikian? Berdasarkan penelitian pada waktu pagi sebelum jam sembilan, permukaan air kolam masih tercemar oleh zat-zat yang merugikan yang dibawa oleh udara, jadi jika kita memberikan pakan pada saat yang terlalu pagi, maka pakan akan bercampur dengan zat-zat tersebut sehingga menjadi racun dan berbahaya bagi kesehatan ikan. Dengan menunggu hingga jam sembilan, diharapkan sudah cukup waktu untuk zat-zat tersebut menguap karena disinari oleh matahari. Adapun penyakit yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan memberikan pakan yang terlalu pagi adalah radang insang, diakibatkan oleh parasit karena ikan memakan pakan yang telah tercemar oleh zat-zat yang merugikan.

2. Persiapan Pemberian Pakan
Walaupun terlihat sepele, persiapan pemberian pakan juga merupakan faktor yang tidak bisa dilupakan dalam tata cara pemberian pakan lele. Persiapan pemberian pakan untuk pakan yang berbentuk pelet, sebaiknya para pengusaha ternak lele harus membiasakan membibis pakan pelet yang akan diberikan (kecuali pelet tenggelam), Bibis adalah proses membasahi pelet dengan air (dianjurkan dengan air hangat), gunanya agar pelet mengembang, sehingga ikan lele yang mempunyai sifat rakus tidak akan memakan pelet terlalu banyak atau berlebihan, jika kita memberikan pelet dalam kondisi kering, lele akan terus saja menyantap pelet dengan rakus, terlalu banyaknya lele menyantap pelet kering yang belum mengembang akan berakibat fatal, karena pelet-pelet tersebut akan mengembang dalam perut lele, kondisi ini akan berakibat buruk pada kesehatan lele bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Adapun tata cara pemberian pakan lele untuk pakan tambahan persiapannya adalah dengan cara mengolah atau membersihkan pakan tersebut dengan baik, misalnya jika kita membeli cacing sutera dari toko ikan atau pengepul, sebaiknya cacing-cacing tersebut dicuci atau dibilas sebelum disebar ke kolam. Atau jika kita menggunakan ayam tiren pada segmen pembesaran, sebaiknya ayam tersebut direbus, jangan dibakar, karena jika dengan proses membakar, biasanya yang matang/hangus hanya bagian kulitnya saja, sementara bagian dalamnya belum matang, sehingga masih terdapat zat-zat yang berbahaya untuk kesehatan ikan, sementara jika prosesnya dilakukan dengan cara merebus, biasanya ayam tiren akan matang secara keseluruhan dan aman dikonsumsi oleh lele.

Tips pemberian Pakan Lele

Peternakan Lele
3. Cara Memberikan Pakan Lele

Cara memberikan pakan yang baik juga wajib diketahui oleh para pelaku usaha ternak lele agar tata cara pemberian pakan lele menjadi lengkap dan tepat guna.

a. Cara memberikan pakan yang berbentuk pelet apung harus dilakukan dengan cara menyebar pelet menjadi tiga bagian, untuk mudahnya kita umpamakan tiga bagian kolam adalah ujung kanan, tengah dan ujung kiri, langkah pertama adalah sebar pelet secukupnya pada sisi ujung kanan kolam, setelah pelet habis, sebar lagi secukupnya pada sisi tengah kolam, setelah habis sebar lagi pada sisi ujung kiri kolam, lakukan proses tersebut sampai ikan lele kenyang, cirinya adalah terlihatnya beberapa butir pelet yang tersisa pada saat ditebar dipermukaan kolam. Metode pemberian pakan seperti ini dilakukan agar ikan lebih aktif bergerak, sehingga membantu pertumbuhan ikan, selain itu, dengan cara ini para pelaku usaha ternak lele juga dapat mengontrol tingkat responsif ikan lele.

b. Untuk pelet tenggelam cara memberikannya berbeda, pelet tenggelam tidak disebar, melainkan hanya ditebarkan pada satu titik, sesuai namanya sifat pelet tenggelam akan tenggelam pada saat ditebar, jadi tebarkanlah sedikit-sedikit, karena lele termasuk ikan yang suka mengejar pakan yang bergerak, jadi dikhawatirkan pelet yang terlanjur tenggelam tidak akan dimakan, jika pada titik pemberian pakan pelet tenggelam respon ikan sudah nampak menurun, sebaiknya pemberian pakan dihentikan, ulangi dan lakukan lagi prosesnya pada setiap pemberian pakan pelet tenggelam.

c. Pada segmen pembenihan, pakan alami seperti cacing sutera diberikan dengan cara disebar di sudut, di sisi dan di bagian tengah kolam, cacing sutera yang telah dibersihkan/dibilas lalu diambil seujung tangan kemudian diletakkan pada titik yang berbeda, tehnik ini sangat efektif karena larva lele yang berjumlah ribuan yang tersebar di seluruh bagian kolam akan rata mendapatkan makanan. Sementara pada segmen pembesaran, pemberian pakan tambahan seperti ayam tiren sebaiknya digantung, hal ini dilakukan agar meminimalisasikan sisa tulang yang berserakan pada dasar kolam, dengan cara seperti ini, tulang yang tersisa di tali gantungan dapat segera dibuang, sisa tulang yang berserakan bisa sangat berbahaya bagi pelaku ternak lele pada saat panen atau menguras kolam, karena bisa saja terinjak dan melukai kaki atau dapat merobek terpal bagi pengguna kolam terpal.

Semoga saja ulasan ini bermanfaat, diharapkan dengan diterapkannya cara pemberian pakan lele yang baik dan benar, para pelaku usaha ternak lele dapat mencegah resiko lele terserang penyakit atau kerugian lainnya, sehingga angka kematian lebih dapat diminimalisir dan dapat mencapai target produksi yang diinginkan, karena pada prinsipnya, mencegah itu sangat jauh lebih berguna dari pada mengobati, sukses untuk seluruh pengusaha ternak lele Indonesia,
Teknik Budidaya Lele Sangkuriang

Teknik Budidaya Lele Sangkuriang

Teknik Budidaya Lele Sangkuriang
lele sangkuriang berasal dari lele dumbo, namun dalam tata cara membudidayakannya terdapat banyak perbedaan, baik dari segi pembenihan dan perawatan ternak lele sangkuriang menggunakan metode yang alami, sehingga dalam proses dan hasil produksinya para pengusaha ternak lele sangkuriang dapat lebih menjamin, baik dari segi keramahan terhadap lingkungan maupun bagi para konsumen yang akan mengkonsumsi ikan lele jenis ini. Menurut para penggemar ikan lele, daging lele sangkuriang terasa lebih gurih, manis dan pastinya lebih aman karena berbasis organik, Hal inilah yang membuat lele sangkuriang semakin banyak digemari.

Sedikit mengupas tentang lele sangkuriang, seperti kita semua ketahui, cerita sangkuriang memang melegenda, khususnya di tanah Pasundan, legenda inilah yang menginspirasi lahirnya nama lele sangkuriang, dikarenakan lele dumbo strain baru ini adalah hasil kecanggihan dan prestasi yang luar biasa dari para ahli-ahli perikanan di BBPBAT Sukabumi , semakin menurunnya kualitas bibit lele dumbo belakangan ini menjadikan para ahli tersebut berpikir untuk memperbaiki kualitas lele dan mencari solusinya, singkat cerita, terlaksanalah perkawinan silang antara indukan lele dumbo betina keturunan ke dua (F2) dengan indukan jantan keturunan ke enam (F6), proses persilangan balik inilah yang menginspirasi nama sangkuriang, seperti legenda sangkuriang yang mengawini ibunya dan kebetulan lele sangkuriang juga dilahirkan ditanah pasundan.

Teknik Budidaya Lele Sangkuriang


Lele sangkuriang kini sedang menjadi primadona, namun hal terpenting dibalik itu semua adalah bagaimana Semangat, tekad dan keberhasilan putra-putra bangsa Indonesia yang telah berhasil menciptakan sesuatu yang lebih baik dari yang sebelumnya. Inovasi dan kreativitas inilah yang seharusnya dapat kita tumbuhkan agar kita semua dapat lebih maju dan berhasil.

Contoh lain dari kesuksesan lele sangkuraiang adalah Negara Afrika mengutus beberapa orang untuk membeli indukan lele sangkuriang dari BBPBAT Sukabumi (Indonesia), padahal Negara Afrika adalah Negara asal dari lele dumbo, ini menunjukan bahwa hasil karya putra-putra Indonesia telah diakui, bahkan pihak Afrika berencana mengundang tenaga ahli dari Indonesia yang khusus didatangkan untuk melatih teknologi pengembangbiakan dan budidaya lele Sangkuriang.

Lele sangkuriang hanya contoh, seharusnya prestasi-prestasi yang seperti ini dapat perhatian dan penghargaan yang khusus baik dari masyarakat umum maupun dari pemerintah Indonesia, sehingga nantinya akan lebih banyak lagi prestasi-prestasi yang semisal dapat terukir, khususnya dibidang ternak lele, oleh karena itu saya menghimbau untuk para jawara-jawara ternak lele, pakar-pakar ternak lele ataupun para pencari kesuksesan di dunia ternak lele sebaiknya kita semua bekerja sama dalam menduniakan lele, apapun nama jenis lelenya yang terpenting adalah majunya dunia ternak lele Indonesia sehingga dapat ikut serta dalam merubah nasib bangsa Indonesia menjadi yang lebih baik lagi.