Penelitian Ilmiah Manfaat dan Potensi Biji Salak
Penelitian Ilmiah Manfaat dan Potensi Biji Salak - Selamat Datang Di Informasi Bisnis dan Budidaya Dalam web KICKBISNIS.COM, anda akan menemukan berbagai macam peluang bisnis dan usaha yang menjanjikan peningkatan perekonomian keluarga anda. Info yang anda temukan pada kami kai ini adalah Penelitian Ilmiah Manfaat dan Potensi Biji Salak, Siahkan anda simak baik baik ulasan peluang usaha yang akan kami sampaikan di bawah ini , Semoga saja tulisan ini cocok dengan apa yang anda cari selama ini. Selamat Mencoba dan Semoga Sukses.
Penelitian Potensi Biji Salak Sebagai Sumber Gula Alternatif
Biji salak merupakan salah satu limbah pertanian yang melimpah di Indonesia dan belum termanfaatkan. Kandungan biokimia biji salak belum diketahui, namun sangat potensial karena diduga mengandung makromolekul polisakarida dalam jumlah yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan biji salak, mengetahui kondisi hidrolisis dan karakteristik gula dari biji salak, serta mengetahui potensi biji salak sebagai sumber gula. Penelitian dilakukan dengan menganalisis komponen kimia dalam biji salak, mengoptimasi hidrolisis biji salak dengan asam sulfat menggunakan RSM (Response Surface Metodology) dengan variasi konsentrasi akhir asam (8,19; 11,47; dan 14,75%), variasi suhu pemanasan (80; 90; dan 100°C), dan variasi lama waktu pemanasan (75; 90; dan 105 menit), kemudian menganalisis gula yang dihasilkan dari hidrolisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji salak mengandung polimer mannan sejumlah 59,37% yang mampu dipecah secara optimal melalui hidrolisis dengan asam sulfat dengan konsentrasi akhir 14,75% dan proses pemanasan dengan suhu 100°C selama 75 menit. Yield gula yang diperoleh mencapai 22,25 mg/ml dan mengandung manosa 9,06 mg/ml dan glukosa 0,49 mg/ml. Nilai tersebut setara dengan 0,1637 gram manosa dan 0,0089 gram glukosa diperoleh dari setiap gram biji salak segar. Dengan hasil tersebut biji salak dinilai memiliki potensi yang besar sebagai sumber gula.
Penelitian Manfaat Biji Salak Untuk Obat Alami Asam Urat
Salah satu penelitian yang telah dilakukan adalah mencari bukti bahwa biji salak dapat untuk mengobati asam urat. Meskipun demikian penelitian ini masih memerlukan lanjutan penelitian berikutnya agar hasilnya bisa lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Pada penelitian ini ekstrak selulosa yang terdapat pada biji salak dicuci dengan menggunakan aqua DM dan metanol. Metanol sering digunakan sebagai pelarut karena dapat melarutkan sebagian besar golongan senyawa. Ekstraksi dengan aqua DM dan metanol dapat mengoptimalkan kemampuan biji salak untuk mengikat senyawa yang bersifat kurang polar. Berdasarkan hal tersebut, ekstrak selulosa yang berasal dari biji salak dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kandungan logam Cr(VI). Dari hasil penelitian diperoleh pada waktu kontak 60 menit adsorben biji salak dapat mengadsorpsi ion logam Cr(VI) secara optimum. Waktu kontak 60 menit digunakan sebagai acuan dalam penentuan isoterm adsorpsi Cr(VI).
Kesimpulan dari Hasil Penelitian, Bisakah Biji Salak Untuk Obat Asam Urat?.
Biji salak dapat digunakan sebagai adsorben untuk menurunkan kadar Cr(VI). Waktu optimum yang diperlukan untuk adsorpsi ion Cr(VI) oleh adsorben serbuk biji salak adalah 60 menit. Karakteristik adsorpsi Cr(VI) oleh serbuk biji salak cenderung mengikuti pola isotherm adsorpsi Langmuir dengan koefisien korelasi R2 dengan nilai 0,9923. Ukuran optimum adsorben biji salak berbanding terbalik dengan jumlah Cr(VI) yang teradsorpsi. Semakin kecil ukuran adsorben, semakin besar pula luas permukaan untuk mengadsorp. Ukuran optimum serbuk biji salak sebesar 125 μm dengan prosentase adsorpsi Cr(VI) sebesar 45,2 %. Jadi biji salak apabila di konsumsi oleh tubuh manusia maka dapat menyerap Cr4 serta bisa untuk mengobati asam urat serta mencegah berbagai penyakit lain yang menggangu kesehatan.
Penelitian Manfaat Biji Salak Untuk Menjaga Kesehatan Mata
Hasil penelitian menunjukkan adanya kandungan betakaroten yang tinggi pada biji salak. Betakaroten yang ada didalam buah salak amat baik untuk kesehatan mata. hasil penelitian yang dikerjakan oleh Nurfi Afriansyah, Msc dari Pusat Litbang gizi serta makanan Departemen Kesehatan RI mengatakan bahwa kandungan betakaroten didalam 100 gram salak semakin banyak 5, 5 kali dari buah mangga, 3 kali dari buah jambu biji serta 5 kali dari buah semangka merah. betakaroten yaitu di antara zat anti oksidan yang banyak ada didalam sayuran wortel, yang notabene amat bermanfaat untuk kesehatan mata.
Penelitian Ilmiah Manfaat dan Potensi Biji Salak
Beberapa Penelitian Mengenai Potensi dan Manfaat Yang Terkandung Dalam Biji SalakBuah Salak dan Bijinya |
Biji salak merupakan salah satu limbah pertanian yang melimpah di Indonesia dan belum termanfaatkan. Kandungan biokimia biji salak belum diketahui, namun sangat potensial karena diduga mengandung makromolekul polisakarida dalam jumlah yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan biji salak, mengetahui kondisi hidrolisis dan karakteristik gula dari biji salak, serta mengetahui potensi biji salak sebagai sumber gula. Penelitian dilakukan dengan menganalisis komponen kimia dalam biji salak, mengoptimasi hidrolisis biji salak dengan asam sulfat menggunakan RSM (Response Surface Metodology) dengan variasi konsentrasi akhir asam (8,19; 11,47; dan 14,75%), variasi suhu pemanasan (80; 90; dan 100°C), dan variasi lama waktu pemanasan (75; 90; dan 105 menit), kemudian menganalisis gula yang dihasilkan dari hidrolisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji salak mengandung polimer mannan sejumlah 59,37% yang mampu dipecah secara optimal melalui hidrolisis dengan asam sulfat dengan konsentrasi akhir 14,75% dan proses pemanasan dengan suhu 100°C selama 75 menit. Yield gula yang diperoleh mencapai 22,25 mg/ml dan mengandung manosa 9,06 mg/ml dan glukosa 0,49 mg/ml. Nilai tersebut setara dengan 0,1637 gram manosa dan 0,0089 gram glukosa diperoleh dari setiap gram biji salak segar. Dengan hasil tersebut biji salak dinilai memiliki potensi yang besar sebagai sumber gula.
Penelitian Manfaat Biji Salak Untuk Obat Alami Asam Urat
Salah satu penelitian yang telah dilakukan adalah mencari bukti bahwa biji salak dapat untuk mengobati asam urat. Meskipun demikian penelitian ini masih memerlukan lanjutan penelitian berikutnya agar hasilnya bisa lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Pada penelitian ini ekstrak selulosa yang terdapat pada biji salak dicuci dengan menggunakan aqua DM dan metanol. Metanol sering digunakan sebagai pelarut karena dapat melarutkan sebagian besar golongan senyawa. Ekstraksi dengan aqua DM dan metanol dapat mengoptimalkan kemampuan biji salak untuk mengikat senyawa yang bersifat kurang polar. Berdasarkan hal tersebut, ekstrak selulosa yang berasal dari biji salak dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kandungan logam Cr(VI). Dari hasil penelitian diperoleh pada waktu kontak 60 menit adsorben biji salak dapat mengadsorpsi ion logam Cr(VI) secara optimum. Waktu kontak 60 menit digunakan sebagai acuan dalam penentuan isoterm adsorpsi Cr(VI).
Kesimpulan dari Hasil Penelitian, Bisakah Biji Salak Untuk Obat Asam Urat?.
Biji salak dapat digunakan sebagai adsorben untuk menurunkan kadar Cr(VI). Waktu optimum yang diperlukan untuk adsorpsi ion Cr(VI) oleh adsorben serbuk biji salak adalah 60 menit. Karakteristik adsorpsi Cr(VI) oleh serbuk biji salak cenderung mengikuti pola isotherm adsorpsi Langmuir dengan koefisien korelasi R2 dengan nilai 0,9923. Ukuran optimum adsorben biji salak berbanding terbalik dengan jumlah Cr(VI) yang teradsorpsi. Semakin kecil ukuran adsorben, semakin besar pula luas permukaan untuk mengadsorp. Ukuran optimum serbuk biji salak sebesar 125 μm dengan prosentase adsorpsi Cr(VI) sebesar 45,2 %. Jadi biji salak apabila di konsumsi oleh tubuh manusia maka dapat menyerap Cr4 serta bisa untuk mengobati asam urat serta mencegah berbagai penyakit lain yang menggangu kesehatan.
Penelitian Manfaat Biji Salak Untuk Menjaga Kesehatan Mata
Hasil penelitian menunjukkan adanya kandungan betakaroten yang tinggi pada biji salak. Betakaroten yang ada didalam buah salak amat baik untuk kesehatan mata. hasil penelitian yang dikerjakan oleh Nurfi Afriansyah, Msc dari Pusat Litbang gizi serta makanan Departemen Kesehatan RI mengatakan bahwa kandungan betakaroten didalam 100 gram salak semakin banyak 5, 5 kali dari buah mangga, 3 kali dari buah jambu biji serta 5 kali dari buah semangka merah. betakaroten yaitu di antara zat anti oksidan yang banyak ada didalam sayuran wortel, yang notabene amat bermanfaat untuk kesehatan mata.