Cendrawasih Biru, Burung Endemik Papua Yang Ditemukan Pertama Kali Tahun 1884
Cendrawasih Biru, Burung Endemik Papua Yang Ditemukan Pertama Kali Tahun 1884 - Selamat Datang Di Informasi Bisnis dan Budidaya Dalam web KICKBISNIS.COM, anda akan menemukan berbagai macam peluang bisnis dan usaha yang menjanjikan peningkatan perekonomian keluarga anda. Info yang anda temukan pada kami kai ini adalah Cendrawasih Biru, Burung Endemik Papua Yang Ditemukan Pertama Kali Tahun 1884, Siahkan anda simak baik baik ulasan peluang usaha yang akan kami sampaikan di bawah ini , Semoga saja tulisan ini cocok dengan apa yang anda cari selama ini. Selamat Mencoba dan Semoga Sukses.
Jenis Burung Indah Asal Pulau Papua, Cendrawasih Biru
Burung Cendrawasih biru banyak terdapat di hutan-hutan pegunungan Papua bagian timur dan tenggara. Umumnya dari ketinggian 1.300 - 1.800 meter di atas permukaan laut. Cendrawasih Biru ini pertama kali di temukan oleh Carl Hunstein dalam salah satu ekspedisinya di pulau Papua pada tahun 1884. Nama ilmiah spesies langka ini memperingati seorang putra mahkota dari Austria bernama Rudolf von Österreich-Ungarn.
Daerah sebaran Cenderawasih biru terdapat di hutan-hutan pegunungan Papua Nugini bagian timur dan tenggara, umumnya dari ketinggian 1.400 meter sampai ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut. Pakan burung Cendrawasih Biru terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga.
Ciri-Ciri Cendrawasih Biru
Ciri-ciri umum Cendrawasih Biru antara Lain
Cenderawasih biru adalah poligami spesies. Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Tidak seperti burung Cenderawasih Paradisaea lainnya, Cenderawasih Biru jantan melakukan tariannya tidak dalam kelompok. Jantan menggantungkan badannya ke bawah, membuka memamerkan bulu hiasannya seperti kipas biru sambil berkicau dengan suara menyerupai dengungan rendah. Didekatnya terdapat seekor betina. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain.
Pelestarian Cendrawasih Biru
Upaya-upaya untuk mengatasi kepunahan Perburuan burung Cendrawasih sebenarnya sudah dilarang dipasaran, namun karena harga burung ini cukup menggiurkan sehingga para pemburu terus mengadakan perburuan liar. Keindahannya sejak lama telah menjadi incaran komoditas usaha yang mendunia, mulai dari pemburu lokal, pemerintah kolonial Belanda, hingga pengusaha busana di Eropa Amerika dan Kanada yang memanfaatkan bulu burung tersebut. Populasi burung cendrawasih yang terus menurun menimbulkan keinginan beberapa pihak untuk mencoba melakukan penangkaran.
Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Cenderawasih_biru dan sumber lain
Cendrawasih Biru, Burung Endemik Papua Yang Ditemukan Pertama Kali Tahun 1884
Jenis Burung Indah Asal Pulau Papua, Cendrawasih Biru
Cendrawasih Biru jantan dewasa memiliki bulu-bulu jumbai hiasan pada sisi dada yang berwarna biru keunguan jika dilihat dari bawah dan berwarna coklat kemerahan jika dilihat dari atas. Pada bagian dadanya terdapat lingkaran oval hitam dengan tepi berwarna merah. Diekornya terdapat dua buah tali panjang berwarna hitam dengan ujung membulat berwarna biru. Betina berukuran lebih kecil, tanpa dihiasi bulu hiasan dan tubuh bagian bawah berwarna coklat kemerahan. Burung ini dapat ditemukan di hutan-hutan pegunungan Papua Nugini bagian timur dan tenggara, umumnya dari ketinggian 1.400 meter sampai ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut. Cendrawasih Biru ini termasuk dalam kelompok poligami spesies. Setelah mengawini betina, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan lain. Burung jantan memikat pasangan dengan cara ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Cendrawasih Biru jantan melakukan tariannya tidak dalam kelompok untuk memikat pasangannya seperti burung cendrawasih lainnya. Cendrawasih biru mengkonsumsi makanan yang terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga. Akibat dari habitat burung ini yang terus berkurang, burung ini telah masuk dalam kategori langka dan dilindungi oleh hukum di Papua Nugini.Cendrawasih Biru (paradisaea rudolphi) adalah burung cendrawasih yang berukuran sedang dengan panjang sekitar 30 cm dari genus paradisaea. Burung ini berwarna hitam dan biru, berparuh putih kebiruan, kaki abu-abu, iris mata berwarna cokelat tua, disekitar mata terdapat dua buah setengah lingkaran putih dan sayap berwarna biru terang.
Burung Cendrawasih biru banyak terdapat di hutan-hutan pegunungan Papua bagian timur dan tenggara. Umumnya dari ketinggian 1.300 - 1.800 meter di atas permukaan laut. Cendrawasih Biru ini pertama kali di temukan oleh Carl Hunstein dalam salah satu ekspedisinya di pulau Papua pada tahun 1884. Nama ilmiah spesies langka ini memperingati seorang putra mahkota dari Austria bernama Rudolf von Österreich-Ungarn.
Daerah sebaran Cenderawasih biru terdapat di hutan-hutan pegunungan Papua Nugini bagian timur dan tenggara, umumnya dari ketinggian 1.400 meter sampai ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut. Pakan burung Cendrawasih Biru terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga.
Ciri-Ciri Cendrawasih Biru
Ciri-ciri umum Cendrawasih Biru antara Lain
- Burung ini berwarna hitam dan biru.
- Berparuh putih kebiruan.
- Kaki abu-abu.
- Iris mata berwarna coklat tua.
- Di sekitar mata terdapat dua buah setengah lingkaran putih.
- Sayap berwarna biru terang.
- Ciri-Ciri Burung Cendrawasih Biru jantan dewasa memiliki bulu-bulu jumbai hiasan pada sisi dada yang berwarna biru keunguan jika dilihat dari bawah dan berwarna coklat kemerahan jika dilihat dari atas. Pada bagian dadanya terdapat lingkaran oval hitam dengan tepi berwarna merah. Diekornya terdapat dua buah tali panjang berwarna hitam dengan ujung membulat berwarna biru.
- Ciri-Ciri Burung Cendrawasih Biru Betina berukuran lebih kecil, tanpa dihiasi bulu hiasan dan tubuh bagian bawah berwarna coklat kemerahan.
Cenderawasih biru adalah poligami spesies. Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Tidak seperti burung Cenderawasih Paradisaea lainnya, Cenderawasih Biru jantan melakukan tariannya tidak dalam kelompok. Jantan menggantungkan badannya ke bawah, membuka memamerkan bulu hiasannya seperti kipas biru sambil berkicau dengan suara menyerupai dengungan rendah. Didekatnya terdapat seekor betina. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain.
Pelestarian Cendrawasih Biru
Upaya-upaya untuk mengatasi kepunahan Perburuan burung Cendrawasih sebenarnya sudah dilarang dipasaran, namun karena harga burung ini cukup menggiurkan sehingga para pemburu terus mengadakan perburuan liar. Keindahannya sejak lama telah menjadi incaran komoditas usaha yang mendunia, mulai dari pemburu lokal, pemerintah kolonial Belanda, hingga pengusaha busana di Eropa Amerika dan Kanada yang memanfaatkan bulu burung tersebut. Populasi burung cendrawasih yang terus menurun menimbulkan keinginan beberapa pihak untuk mencoba melakukan penangkaran.
Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Cenderawasih_biru dan sumber lain