Tampilkan postingan dengan label Pupuk Organik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pupuk Organik. Tampilkan semua postingan
Tips Cara Pembuatan Pupuk Kompos Cair untuk Meningkatkan Produksi 3x Lipat

Tips Cara Pembuatan Pupuk Kompos Cair untuk Meningkatkan Produksi 3x Lipat

Pada artikel kali ini kami akan megupas mengenahi cara pembuatan pupuk kompos cair dari limbah buah – buahan. Pembahasan ini merupakan referensi pelengkap pada pembahasan sebelumnya yang telah kami sajikan seperti tips cara membuat pupuk organik cair, cara pembuatan pupuk kompos dari kotoran ternak dan cara membuat pestisida organik.

Tips cara pembuatan pupuk kompos dari limbah buah-buahan
Menyulap limbah sampah buah menjadi pupuk kompos cair pada dasarnya bukalah hal yang sulit. Seperti pengalaman cara pembuatan pupuk kompos cair yang dilakukan oleh Edy Wahyudi. Beliau ini adalah seorang penyuluh kontrak yang terdorong untuk melakukan inovasi cara pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan potensi yang ada dilingkungan tempat tinggalnya.

Edi mengatakan “pada mulanya muncul ide kreatif ini berasal dari keprihatinan dirinya melihat sisa-sisa limbah buah yang menumpuk  di pasar raya dekat rumah, yaitu di Kota Tengkongan  Aceh Tengah. Pada awalnya Edi sempat kebingungan bagaimana cara membuat pupuk kompos cair dengan memanfaatkan limbah buah ini. Setelah berfikir lama, akhirnya beliau mencoba mencari referensi-referensi mengenahi kandungan buah dan zat-zat yang ada didalamnya.

Untuk mencari pengetahuan mengenai cara pembuatan pupuk kompos tersebut Edi mencoba mencari  info melalui berbagai media, baik internet, buku, majalah dan sumber-sumber lainnya. Pada akhirnya Edi pun menemukan jawabannya, dimana zat yang terkandung buah-buah memiliki enzim yang dapat mendorong pertumbuhan tanaman dengan secara cepat.

Tanpa ragu, akhirnya penyuluh pertanian tersebut mulai mencoba mempraktekan ide kreatifnya dengan cara pembuatan pupuk kompos cair berbahan limbah buah-buahan. Buah merupakan bahan organik yang banyak mengandung air, sehingga untuk mengubahnya menjadi pupuk cair lebih mudah. Tutur Edi
Cara Pembuatan Pupuk Kompos Cair
Cara Pembuatan Pupuk Kompos Cair
Proses Cara Pembuatan Pupuk Kompos Cair
Dengan memanfaatkan peralatan seadaanya, Edi mencoba menjelaskan cara pembuatan pupuk kompos cair tersebut kepada Kami. Langkah yang harus terlebih dahulu Anda lakukan adalah mencuci bersih sisa-sisa buah, dengan tujuan untuk menghilangkan zat-zat kimia yang menembel pada limbah buah tersbut. Kemudaian menghancurkanya menjadi bubur lembut dan setelah itu disaring utuk diambil sari buahnya.

Untuk mengubahnya menjadi cairan pupuk maka selajutnya dilakukan proses fermentasi selama kurang lebih 2-3 minggu. Cara pembuatan pupuk kompos cair tidak sampai disitu saja, diperlukan activator dan stimulator untuk merangsang pembentukan enzim, caranya dengan menambahkan gula merah secukupnya.

Cara pembuatan pupuk kompos cair juga membutuhkan proses fermentasi. Dalam tahapan ini Edi mengunakan air kelapa yang berfungsi untuk mendorong pembentukan zat Giberalin, Sitokinin dan Auksin. Ketiga zat tersebut merupakan zat yang dibutuhkan tanaman untuk merangsang pertumbuhan pada perakaran, pertumbuhan batang, daun, serta untuk mempercepat tanaman berbunga dan berbuah.

Proses  selanjutnya cara pembuatan pupuk kompos cair yaitu menjaga PH cairan agar setabil dan tidak tercemar oleh bakteri merugikan yang justru dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Dalam hal ini Edi tidak kehabis akal. Berbekal referensi pengetahuan yang Ia dapatkan, Edi  pun menambahkan air sisa cuci beras (tajin) kedalam cairan buah yang telah dibuatnya.

Ringkasan Cara Pembuatan Pupuk Kompos Cair Berbahan Limbah Buah Sebanyak 40 Liter
1.    Alat :
  • Ember plastik/tong plastik ukuran 50 Liter
  • Plastik untuk penutup
  • Saringan
2.    Bahan :
  • Limbah buah 20 kg
  • Air kelapa 10 liter
  • Air cucian beras 5 liter
  • Gula merah 1 kg
  • Air 20 liter (hindari pengunaan air PAM)
3.    Cara pembuatan pupuk kompos
  • Langkah pertama cara pembuatan pupuk kompos cair adalah menghancur sisa-sisa buah, kemudian disaring dan masukan kedalam ember yang sudah disediakan.
  • Selajutnya larutkan air kedalam ember tersebut. Tambahkan kelapa, air beras dan gula merah.
  • Lalu diaduk-aduk hingga benar-benar tercampur semua hingga merata.
  • Setelah itu tutup ember dengan plastik 12-15 hari agar mengalami proses fermentasi. Cara pembuatan pupuk kompos ini baiknya dilakukan diruang yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, agar tidak terpengaruh suhu udara yang panas.
  • Setiap 5 hari sekali lakukan pengontrolan secara rutin, serta larutan diaduk kembali supaya tidak mengalami pengendapan, setelah itu ditutup kembali.
  • Tanda-tanda pupuk kompos cair sudah jadi, yaitu pada saat aroma yang awalnya berbau busuk sudah berubah menjadi aroma ragi serta ditandai dengan munculnya buih-buih putih diatas larutan, itu menandakan bahwa pupuk  kompos cair sudah bisa digunakan.
  • Untuk memudahkan Anda mengunakan pupuk kompos cair tersebut Edi menyarankan, untuk memindahkan larutan kedalam botol-botol kecil, dengan cari disari kembali dan disimpan ditempat yang sejuk.
4.    Dosis dan Cara Pengunaan 
Aplikasi pengunaan pupuk kompos cair ini harus sesuai dengan takaran serta kebutuhan tanaman. Untuk merangsang pertumbuhan pada batang, akar, dan buah dosis yang digunakan yaitu : 10 cc larutan pupuk kompos cair dicampur dengan 1 liter air. Sedangkan untuk perakaran digunakan 30 cc berbanding 1 liter.

Metode cara pembuatan upuk kompos cair hasil kajian Edi ini, telah mengalami uji coba selama 1 musim. Dan fakta yang mengejutkan hasil panen yang diperolehnya meningkat cukup pesat, mencapai tiga kali lipat lebih tinggi disbanding biasanya. Hingga kini karya kreatif Edi Wahyudi sudah mulai disebar luaskan dan banyak dipraktekan oleh desa-desa binaannya. Selain itu,  “dengan cara membuat pupuk kompos cair sendiri biaya produksi yang dikeluarkan menjadi lebih irit hanya Rp. 15rb/lt, dibandingkan dengan membeli pupuk sejenis  dari pabrik yang harganya dipasaran Rp 40rb – 80rb/liter”. Ungkap Edi

Pada dasarnya ide kreatifitas cara pembuatan pupuk kompos ini dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja serta dimana saja. Semua tergantung dari Anda yang memulainya. Itulah tips yang dapat kami bagikan untuk Anda mengenai cara pembuatan pupuk kompos cair. Silahkan bagikan dan aplikasikan jika bermanfaat untuk Anda.
Cara Membuat Pupuk Tanaman Perangsang Buah dan Bunga dari  Bahan Limbah Buah – Buahan

Cara Membuat Pupuk Tanaman Perangsang Buah dan Bunga dari Bahan Limbah Buah – Buahan

Cara Membuat Pupuk Perangsang Buah - Setiap mahluk hidup tentu membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhannya, tidak hanya manusia saja, hewan dan tanaman pun membutuhkan nutrisi tambahan. Pada tanaman budidaya, nutrisi tambahan tersebut diperoleh dari kandungan tanah dan pemberian pupuk tanaman.

Fungsi pemupukan yaitu untuk membantu perkembangan serta meningkatkan hasil panen dari tanaman budidaya. Selain itu untuk membantu merangsang pertumbuhan vegetatif dan generatif pertumbuhan tanaman.
Cara Membuat Pupuk Perangsang Buah
Cara Membuat Pupuk Perangsang Buah
Pertumbuhan vegetatif yaitu pertumbuhan tanaman dalam pembentukan bagian – bagian vital tanaman seperti akar, batang, serta daun.

Sedangkan pertumbuhan generatif adalah pertumbuhan tanaman pada bagian perkembangbiakan tanaman itu sendiri, atau dalam hal ini adalah bagian bunga dan buah tanaman.

Nah pada kali ini Kami akan memberikan cara membuat pupuk tanaman untuk merangsang pertumbuhan generatif. Meskipun ketersediaan pupuk tanaman di toko – toko pertanian sangatlah banyak, namun jika Anda dapat membuat sendiri dengan memanfaatkan bahan sisa rumah tangga, tentu akan lebih memudahkan Anda.

Cara Membuat Pupuk Tanaman Perangsang Buah dan Bunga dari  Bahan Limbah Buah – Buahan
Bahan – Bahan :
  • 10 kg limbah buah – buahan ( buah busuk atau buah yang tidak habis dimakan )
  • 1 kg gula merah yang sudah dilarutkan
  • 10 liter air kelapa segar
  • Tong plastik berpenutup
  • Selang plastik
Cara Pembuatan :
  • Semua buah – buahan tersebut di parut hingga halus
  • Masukkan buah yang sudah halus tadi kedalam tong plastik
  • Tambahkan 10 liter air kelapa segar
  • Tambahkan 1 kg gula merah yang sudah dilarutkan
  • Aduk semua bahan hingga merata
  • Tutup rapat, kemudian lakukan langkah pemberian sambungan dengan selang plastik seperti pada langkah pembuatan pupuk tanaman dari buah maja diatas
  • Diamkan selama kurang lebih 15 hari
Memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai pupuk perangsang pertumbuhan
Cara Menggunakan Pupuk Tanaman Perangsang Buah dan Bunga :
1.    Untuk tanaman padi
  • Campurkan larutan pupuk tanaman perangsang buah dan bunga dengan 14 liter air sumur
  • Semprotkan pada tanaman padi pada saat usia 10 , 20 , 30 , 40 hari sejak masa tanam
  • Lakukan penyemprotan sehari dua kali yaitu pada pagi dan sore hari
2.    Untuk Mengomposkan Bahan Organik
  • Campurkan larutan pupuk tanaman perangsang buah dan bunga 1 liter dengan 15 liter air sumur
  • Tambahkan 100 cc larutan gula merah
  • Aduk hingga merata
  • Siramkan kedalam bahan organik yang akan dikomposkan
Selain digunakan  untuk mengomposkan bahan organik dan untuk merangsang pertumbuhan buah pada tanaman padi, pupuk tanaman diatas juga dapat dimanfaatkan untuk semua jenis tanaman, baik itu jenis sayuran, buah – buahan, maupun tanaman perkebunan seperti karet, kopi, dan sebagainya.

Membuat pupuk tanaman sendiri dengan bahan – bahan organik, disamping dapat menghindarkan tanaman dari terkontaminasi bahan kimia yang dalam jangka panjang dapat berakibat buruk bagi kesehatan manusia, juga dapat menghemat biaya pembelian pupuk secara signifikan.

 Penghematan biaya untuk membeli pupuk tanaman dengan membuatnya sendiri bahkan dapat mencapai angka 80%. Hal tersebut tentu saja sangat menguntungkan bagi para petani, terutama petani – petani kecil yang kerap mengeluhkan harga pupuk tanaman yang semakin mencekik leher.
Membuat Booster Organik Untuk Padi Dari Bahan Sederhana

Membuat Booster Organik Untuk Padi Dari Bahan Sederhana

Tanaman  Padi - Nama score dikalangan petani tentu sudah akrab, bahkan ada yang menyebutnya sebagai booster untuk tanaman padi. Fungisida buatan PT Syngenta yang mengandung bahan aktif difenokonazol ini memang sangat populer dan laris.

Jika score diaplikasikan ke tanaman padi memberikan kesan yang bening, kuning atau bersih sehingga disebut sebagai booster padi. Bahkan ada beberapa petani yang keliru dalam menggunakan pestisida popular tersebut, mereka anggap kalau score itu adalah pupuk yang mampu menggantikan fungsi pupuk organik.
Tanaman  Padi
Booster Organik Tanaman  Padi
Padahal sesuai fungsi aslinya, score adalah fungisida untuk mencegah serangan jamur pada tanaman padi, itupun tidak semua jamur bisa diatasi dengan produk tersebut. Namun kelebihan score adalah mempunyai efek booster.

Booster organik kurang mampu mengendalikan penyakit pada tanaman padi, tetapi lebih ke fungsi mensuplai kebutuhan unsur hara. Namun dengan tercukupinya kebutuhan unsur hara pada tanaman akan membuat tanaman sehat dan tahan terhadap serangan penyakit. Selain itu, jika suplai unsur hara cukup maka pengisian bulir padi juga akan maksimal sehingga bulir-bulir padi akan terlihat montok.

Membuat booster organik cukup dengan menggunkan bahan-bahan yang ada di lingkungan kita seperti 1/4 kg telor ayam atau bebek, 1/2 kaleng susu kental manis dan 100 ml madu murni. Cara membuat boster padi organik adalah campurkan semua bahan (cangkang telurnya jangan dimasukkan), blender sampai merata, kemudian masukkan dalam botol dan tertutup rapat. Sementara cara menggunakan booster padi organic adalah semprotkan pada tanaman padi ketika umur 30, 45 dan konsentrasi penggunaan adalah 6 -7 sendok makan per tangki.

Sisa booster padi organik yang tidak habis jangan dibuang, tapi simpan dalam botol. Yang penting botol harus tertutup rapat dan jika terjadi fermentasi (ciri-cirinya adalah botol mengembang) maka tiap pagi harus dibuka sebentar kemudian dikocok-kocok agar tekanan dalam botol keluar, namun jika sudah tidak terjadi fermentasi botol tidak perlu dibuka setiap hari.
Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Rumah Tangga

Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Rumah Tangga

Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Rumah Tangga - Pemanfaatan sampah organik rumah tangga sebagai pupuk tanaman dapat memberikan fungsi ganda, selain menghasilkan pupuk juga membantu masyarakat hidup bersih. Sekitar 70 % sampah yang dihasilkan setiap hari merupakan sampah rumah tangga dan tidak ada penampungan yang baik. Dengan demikian, Pengolahan sampah organik hasil buangan sampah rumah tangga dapat mengurangi sampah sayuran dan buah yang berpotensi penyebab kekumuhan dan pencemaran lingkungan menjadi bahan yang lebih berdaya guna dan bernilai ekonomis. Untuk itu, kita perlu mensosialisasikan pemanfaatan sampah organik di lingkungan keluarga atau rumah tangga menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Rumah Tangga

Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi (Rita Punto, 2014). Sedangkan menurut Indriani (2005) kompos merupakan semua bahan organik yang telah mengalami penguraian sehingga sudah tidak dikenali bentuk aslinya, berwarna kehitam-hitaman dan tidak berbau. Kompos cair atau pupuk organik cair adalah pupuk cair yang dibuat dari bahan-bahan organik melalui proses pengomposan. Manfaat kompos secara umum sebagai Penyubur lahan pertanian, memperbaiki struktur dan tekstur tanah, penambah dan meningkatkan unsur hara, usaha reklamasi lahan bekas galian tambang, penyubur daerah rawa, peningkatan kadar PH di daerah lahan asam (windi, 2011), dan meningkatkan daya tahan dan daya serap air.
Bahan pembuatan pupuk kompos adalah sampah sayur, kulit buah-buahan, daun-daun kering hasil dari kebun, bioaktivator alami EM4 ataupun MOL , dan (tape + air gula merah/ gula putih + air kelapa). Sedang alat yang digunakan dalam pembuatan wadah limbah adalah tong plastik bekas ukuran 20 liter, 1 buah, sambungan pipa berbentuk T, 1 buah, kran plastik, 1 buah, Lem PVC, meteran, bor, pemotong pipa/gergaji, dan pipa besi berukuran 1 inchi.

CARA MEMBUAT
  • Buat dua lubang udara menggunakan pipa besi yang dipanaskan di sisi kanan dan kiri tong plastik dengan diameter disesuaikan dengan diameter pipa paralon.
  • Buat satu lubang lagi yang terletak kurang lebih 10 cm di bawah lubang pertama menggunakan pipa besi yang dipanaskan. Diameter lubang disesuaikan dengan diameter pipa paralon, sedangkan posisi lubang bisa terletak pada sisi diantara dua lubang di atas.
  • Buat lubang-lubang kecil menggunakan bor di badan pipa paralon berukuran 13 cm dan 10 cm. Bungkus lubang-lubang kecil tersebut menggunakan kasa plastik dengan rapi.
  • Selanjutnya instalasi udara komposter dapat dirangkai, dimulai dengan memasang kedua pipa paralon berukuran 13 cm pada lubang kanan dan kiri tong plastik. Kedua pipa paralon tersebut dimasukkan dari arah dalam tong plastik hingga keluar sekitar 3 cm dari dinding tong plastik sehingga panjang pipa paralon di bagian dalam sekitar 10 cm.
  • Kedua ujung pipa paralon yang mencuat keluar tong plasting ditutup dengan kasa plastik. Cara penutupannya dengan memberikan lem PVC di ujung pipa dan tempelkan kasa plastik tersebut dengan rapi.
  • Selanjutnya di bagian dalam tong plastik, kedua pipa berukuran 13 cm disambung dengan sambungan pipa berbentuk T dengan salah satu kaki sambungan menghadap ke bawah.
  • Dari kaki sambungan pipa berbentuk T yang menghadap ke bawah disambung dengan pipa paralon berukuran 10 cm.
  • Kemudian pada ujung bagian bawah pipa paralon berukuran 10 cm tersebut disambung dengan sambungan pipa berbentuk L dengan salah satu ujung sambungan pipa berbentuk L tersebut menghadap ke lubang ketiga.v Dari sambungan pipa berbentuk L disambung pipa paralon berukuran 9 cm mengarah ke lubang ketiga, kemudian sambungkan dengan kran plastik dari bagian luar.
TEKNIK PENGOMPOSAN
  • Seperti diuraikan di atas, alat yang dibutuhkan untuk membuat pupuk organik cair adalah komposter. Komposter ini merupakan alat yang bisa digunakan untuk mengolah semua jenis limbah organik rumah tangga menjadi kompos baik dalam bentuk padat maupun cair. Jadi semua sampah yang tergolong limbah organik bisa digunakan sebagai bahan, seperti sisa sayur, buah, sisa makanan, sisa dapur, bahkan limbah organik dari kebun.
  • Semua bahan dirajang terlebih dahulu agar proses dekomposisinya lebih cepat dan sempurna. Selain itu potongan yang kecil-kecil bisa memaksimalkan kapasitas atau daya tampung komposter.
  • Siapkan bio aktivator komposer untuk membantu proses dekomposisi. Sebaiknya ditambahkan air cucian beras dan gula merah untuk menambah energi mikroba dekomposer tersebut.
  • Larutkan mikroba dekomposer dengan 1 liter air. Konsentrasi larutan sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan produk mikroba dekomposer yang digunakan.
  • Masukkan semua bahan ke dalam komposter yang sudah disiapkan sedikit demi sedikit sambil disiram larutan mikroba dekomposer, sehingga pemberian aktivator bisa merata keseluruh bahan. Setelah semua bahan dimasukkan lalu tutup rapat-rapat komposter tersebut.
  • Pada awal pemakaian komposter baru bisa menghasilkan air lindi atau kompos cair dalam waktu dua minggu. Selanjutnya pengambilan lindi dapat dilakukan dalam waktu 2-3 hari sesuai kebutuhan.
  • Pengabilan air lindi hanya sebatas kran, karena air lindi di bawah kran dibiarkan saja untuk membantu proses dekomposisi. Air lindi tersebut sudah banyak mengandung mikroba aktivator sehingga dapat digunakan untuk melakukan pengomposan.
  • Air lindi yang sudah diambil sebaiknya dicampur lagi dengan mikroba dekomposer agar kandungan mikrobanya lebih banyak. Berikan 10 ml mikroba dekomposer per liter air lindi. Diamkan selama 2-3 hari, setelah itu pupuk organik cair siap untuk diaplikasikan. Pupuk organik cair tersebut bisa disimpan selama 1-2 bulan.
  • Jika pengomposan awal sudah berjalan, selanjutnya limbah organik bisa dimasukkan setiap hari. Jika komposter sudah penuh, maka kompos padat yang ada di dalam bisa diambil sesuai dengan jumlah sampah organik yang akan dimasukkan.
Dengan mengolah sampah dapur kita mendapatkan berbagai manfaat antara lain : menghemat sumber daya alam, mengurangi uang belanja, menghemat lahan TPA, dan lingkungan asri (bersih,sehat,nyaman). Sumber : http://cybex.pertanian.go.id/gerbangdaerah/detail/10546